Monumen Bandung Lautan Api adalah manifestasi dari perjuangan rakyat Bandung untuk mengusir penjajahan dari kota yang di kenal dengan sebutan Paris van Java ini. Monumen ini dapat disebutkan jadi markah tanah Bandung. Berdiri kokoh dengan ketinggian seputar 45 mtr. dengan 9 segi.
Monumen ini sendiri di bangun untuk memperingati momen Bandung Lautan Api yang di pimpin oleh Muhammad Toha dengan lakukan pembumihangusan Bandung Selatan.
Monumen Bandung Lautan Api - Jl. M. Toha sekarang juga menjadi salah satu wisata Bandungyang dapat dikunjungi oleh wisatawan darimanapun berasal.
Segi Kesejarahan Monumen Bandung Lautan Api
Monumen ini berlokasi di lokasi Tegallega. Arti “Bandoeng Laoetan Api” sendiri mempunyai sejarahnya yang tidak simpel. Saat itu, ultimatum dari penjajah pada Tentara Republik Indonesia (TRI) untuk meninggalkan Kota Bandung melahirkan politik “pembumihangusan”. Seluruhnya rakyat serta pejuang Kota Bandung pasti tidak ikhlas kotanya mesti jatuh ke tangan asing.
Pada akhirnya mereka membuat siasat dengan bermigrasi ke selatan kota serta lakukan musyawarah. Nah, dari hasil musyawarah Majelis Persatuan Perjuangan Priangan inilah usulan untuk membumihanguskan Bandung di setujui.
Pertanyaannya, kenapa Kota Bandung yang sejuk serta indah dibakar? Bandung berniat dibakar oleh TRI agar pihak musuh tidak dapat kuasai Kota Bandung. Jadi, pembakaran juga dikerjakan. Asap hitam, tidak tipis serta pekat mulai menyelimuti awan kota sejuta pesona itu. Seluruhnya listrik mati. Hal itu nyatanya bikin Tentara Sekutu geram serta mulai lakukan penyerangan. Perang sengit juga berlangsung.
Pertempuran yang paling seru berlangsung di Desa Dayeuhkolot, samping selatan Bandung, dimana ada pabrik mesiu yang besar punya Sekutu. TRI punya maksud menghancurkan gudang mesiu itu. Karenanya diutuslah pemuda Muhammad Toha serta Ramdan. Ke-2 pemuda itu sukses meledakkan gudang itu dengan granat tangan. Gudang besar itu meledak serta terbakar, namun ke-2 pemuda itu juga turut terbakar di dalamnya.
Oleh beberapa kelompok pembungihangusan Bandung adalah langkah yang paling pas. Apa pasal? Rasio pada tentara sekutu dengan TRI terang tidak dapat dibanding dari sisi jumlah ataupun pasokan persenjataan.
Setelah itu TRI berbarengan rakyat lakukan perlawanan dengan cara gerilya dari luar Bandung. Momen ini melahirkan lagu “Halo-Halo Bandung” yang semangat membakar daya juang rakyat Indonesia. Hingga pada akhirnya, histori mencatat Bandung Lautan Api juga sebagai bukti riil perlawanan rakyat serta tentara di Bandung dengan sangatlah gigih.
0 komentar:
Posting Komentar