Monumen van Der Wijck Lamongan
Anda tentu mengenal nama kapal Van Der Wijck, yang dipopulerkan oleh ulama sastrawan HAMKA, melalui novel masterpiecenya Tenggelamnya kapal van der Wijck. Hamka menulis cerita tersebut diilhamioleh kisah nyata alias based on true story, karena kapal van der Wijck benar-benar ada dan benar-benar tenggelam. Kapal tersebut tenggelam pada 28 Oktober 1936 di perairan Brondong, pesisir utara Pulau Jawa.
Padahal Kapal Van DER Wijck termasuk kapal mewah di zamannya, bisa disamakan dengan TITANIC-nya Indonesia. Pembuatan kapal tersebut dilakukan di galangan kapal Feijenoord Rotterdam Belanda pada tahun 1921. Sejatinya milik perusahaan kapal Koninklijke Paketvaart Maatschappij, Amsterdam.
Tenggelamnya kapal pesiar tersebut masih menjadi misteri. Namun pertolongan langsung berdatangan, terutama dari warga dan nelayan kampung sekitar, yaitu wilayah Brondong dan Blimbing. Awak kapal dan penumpang banyak yang dapat diselamatkan. Untuk mengenang kisah mereka, pemerintah Belanda membangun Monumen Kapal Van der Wijck. Lokasinya dekat dengan Kantor Pelabuhan Brondong, Lamongan, tempat perairan kapal tersebut tenggelam.
Di Indonesia sendiri, kaum perfilman sudah mengabadikan peristiwa tersebut berdasarkan novel Hamka tadi, dengan membuat film berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (2013), dibintangi olehPevita Pearce sebagai Nurhayati dan Herjunot Ali sebagai Zainuddin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar