Pondok Pesantren “ Bihaaru Bahri Asali Fadlaair Rahman “
Desa
Turen adalah sebuah ibukota kecamatan di kawasan Kabupaten Malang di bagian
selatan. Kota kecil ini terkenal dengan pabrik pembuatan senjata Made in
Indonesia, PT Pindad. Dengan perjalanan
sekitar 1,5 jam dari Malang menuju ke Desa Sananrejo, tepatnya jalan Wahid
Hasyim, Gang Anggur, Kecamatan Turen, jalan menuju Ponpes Biharu Bahri’ Asali
Fadlaailir Rahmah. Begitu memasuki jalan anggur, pandangan pertama yang kita
lihat adalah berjajaran rumah penduduk yang menjual makanan dan minuman serta
dilengkap toilet untuk pengunjung
Keliling
Ponpes
Jika
pertama kali mengunjungi Ponpes ini, anda diberikan kartu masuk yang nantinya
harus serahkan ke bagian informasi sekaligus mengambil kartu untuk keluar.
Disini terdapat tiga titik informasi. Hal itu dimaksudkan untuk keamanan Ponpes
yang terdiri dari sepuluh lantai dan dapat dijelajahi dengan menggunakan lift
maupun dengan anak tangga yang telah disediakan.
Di
lantai dasar, pintu masuk dibuat berlorong dan dihiasi dengan lampu agar
memberikan kesan tersendiri. Di pintu gerbang utania, pengunjung akan melihat
dua bangunan miripguci yang sangat besar dan tinggi berwarna orange dan biru.
Keduanya dipakai untuk pos. Di sisi kanan terletak sebuah taman yang
dikelilingi pagar seperti taman bergaya Persia atau India.
Di
lantai dasar, saat memasuki pintu utama, harus melalui lorong yang sisi kiri
dan kanan penuh hiasan ornamen. Ornamen itu mirip batik dipenuhi bentuk daun
atau bunga dan disisi lain juga ada kaligrafi yang didominasi warna biru muda.
Di salah satu lantai, juga di lantai dasar terdapat beberapa wang mirip gua,
yang dipenuhi batu-batu dan diterangi dengan lampu. Sementara di sisi
kiri-kanarrnya ada beberapa akuarium berjajar dipenuhi berbagai macam ikan
hias.
Semakin
lama kita menyususuri ponpes, semakin banyak menemukan keindahan. Di lantai dua
dan tiga terdapat Musholla yang terhubung dengan tempat Wudhu pria danwanita
yang mampu menampung hingga ribuan jamaah. Tapi, begitu memasuki lantai empat
dan lima kita bisa menemukan tempat yang sangat akrab dengan rumah tinggal
layaknya rumah kebanyakan, sebab di lantai tersebut memang terdapat kediaman
keluarga (Ndalem). Seperti layaknya tempat tinggal biasanya yang terdiri dari
ruang tamu dengan bentangan karpet merah. Tamu pria dan wanita terpisah. Di
ruangan ini juga dilengkapi dengan dapur dan ruang makan yang mampu menampung
sekitar 20 orang, serta di dalamnya juga terdapat ruang keluarga yang hanya di
tempati oleh Bu Nyai, mengingat ketiga putrinya sudah berkeluarga. Sementara
putra yang paling bungsu masihmenempuh ilmu di Ponpes Darul Ullum Jombang.”
Sebab, di pundak dialah nanti baik atau buruk dan maju atau mundurnya dari masa
depan ponpes ini,” kata Bu Nyai. Menurut Bu Nyai, sepeninggalan Kyai,
pembangunan Ponpes di serahkan kepada keluarga serta panitia yang terdiri para
jamah dan santri. “Pembangunan akan terus berlangstmg sesuai amanat yang ditinggalkan
pada keluarga. Karena bangunan ini barn 40 persen dari total luas area sekitar
lima hektar.
Begitu
sampai di lantai sembilan, pengunjung dapat melihat pemandangan yang indah baik
didalam maupun diluar kompleks Ponpes. Selain itu, di salah satu tempat juga
terdapat area khusus untuk satwa, seperti kera dan beberapa macam satwa
lainnya. Setelah puas keliling ke semua ruangan dan menjelajahi masjid hingga
lantai delapan, pengunjung bisa beristirahat melepas lelah, karena di lantai
ini terdapat deretan toko yang menjual minuman dan oleh-oleh khas Malang dan
lengkap dengan Koperasi yang menjual baju dan kebutuhan sehari-hari. Di lantai
sembilan, p engunjimg bisa keluar dan menjelajahi toko yang menjual
bermacam-macam cinderamata dan sekaligus mendapatkan kaset CD yang berisi
tentang Ponpes Bihaaru Bahri’ Asali Fadlaailir Rahmah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar